Sabtu, 22 November 2014

Desaku "Bandar Harapan Desa dengan Sejuta Makna"



Bandar Harapan Desa dengan Sejuta Makna

Bandar Harapan, tidak tahu berapa banyak kata, kalimat, paragraf, halaman, bahkan buku untuk mendeskripsikan nama tersebut. Itu adalah nama desa, lebih tepatnya disebut dusun, tempat tinggalku, tempat aku dilahirkan, tempat aku menimba ilmu, merangkai persaudaran, merajut persahabatan, belajar menghargai apa yang ada dan tempat aku kembali kelak ketika aku telah sukses. Desa dengan sejuta makna dalam segala bidang. Keinginan untuk membangun tempat ini sangatlah besar, namun keterbatasan dana dan ilmu, relasi serta keberanian yang menghentikan atau lebih tepatnya menghilangkan harapanku untuk membangun tempat ini. Tetapi sungguh aku sangat berharap dusun ini nantinya dapat menjadi dusun yang maju dipandang, dikenal, dan dihargai di masyarakat luas.
Bandar Harapan, desa atau dusun yang memiliki banyak kekayaan melimpah. Sudah tentu karena Bandar harapan merupakan bagian dari Indonesia, negara kita tercinta. Walaupun hanya titik kecil di peta jika dibandingkan dengan daerah lain, namun disini merupakan daerah pertanian yang sangat menjanjikan, baik untuk tanaman sayuran, pangan, maupun perkebunan. Tanah yang subur, udara yang masih asri, serta lahan yang cukup luas dapat menjadi penunjang untuk berkembangnya pertanian. Para penduduknya rata-rata menanam singkong, padi, jagung, kacang panjang, dan jenis sayuran lainnya. Sedangkan untuk perkebunan para petani menanam karet, kelapa sawit, kakao, dan kelapa. Namun banyaknya tanaman hutan lainnya seperti sengon, jati, jabon, dan lain-lain juga melengkapi kekayaan alam yang ada di dusun ini. Namun untuk tanaman yang paling banyak ditanam di daerah ini yaitu singkong. Alasannya selain karena mudah tumbuh, iklimnya cocok serta tanaman ini mudah dijual ditunjang dengan pabrik singkong yang letaknya tidak jauh, sehingga lebih mudah dalam pendistribusian dan penjualan hasil panen singkong mereka.
Tanaman singkong ini merupakan tanaman musiman. Oleh karena itu, masyarakat mengantisipasi dengan menanam tanaman tahunan seperti karet, kako, dan kelapa sawit. tanaman karet misalnya, walaupun lahan yang mereka miliki tidak cukup luas namun hasil panen getah karet para petani cukup untuk kehidupan sehari-hari dan juga untuk biaya sekolah anak-anak mereka. Beberapa orang juga ada yang menanam kelapa sawit, namun dampaknya bagi daerah sekitar kebun yaitu adalah kekeringan karena sawit merupakan tanaman yang rakus air. Sedangkan untuk kakao, tanaman ini sering dijadikan tanaman pekarangan. Buah kakao yang sudah matang biasanya diambil oleh anak-anak kecil untuk dimakan daging buahnya, kemudian bijinya dikumpulkan untuk kemudian di jual ke pasar.
Berbicara soal pasar, pasar dari desa ini cukup jauh harus menggunakan beberapa kendaraan untuk sampai disana. Para penduduk desa ini biasanya berbelanja ke pasar bandar jaya, yang bisa dikatakan salah satu derah yang cukup maju di Lampung Tengah. Sulitnya akses keluar daerah ini menyebabkan sebagian penduduk lebih senang berada di dalam rumah, menunggu tukang sayur lewat, atau membeli di warung daripada harus keluar untuk ke pasar.
Ketika musim hujan tiba, perbatasan bandar harapan dengan desa sekitarnya adalah sungai. Sehingga ketika hujan mengguyur desa ini, sungai meluap, jembatan terendam banjir sehingga masyarakat sulit keluar dari tempat ini. Jangankan untuk berangkat ke pasar pergi kerja ataupun sekolahpun sulit. Perjalanan keluar daerah harus menaiki perahu, ditambah dengan jalanan yang rusak dan becek, jalan yang belum di aspal. Jangankan berharap di aspal, berharap dikirim batu pun tidak mungkin terealisasi sepertinya.
Masalah akses jalan sepertinya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Tidak akan merugilah pemda maupun pusat memberikan sedikit kucuran dana bagi pembangunan jalan dan jembatan yang lebih baik di desa ini. Desa ini tidak seluas jakarta, masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki untuk mengelilingi desa ini. Sepertinya untuk membangun jalan yang tidak terlalu luas ini, tidak akan ada ruginya karena pada akhirnya untuk kesejahtraan masyarakat juga.
Masalah lain yang perlu mendapat perhatian yaitu masalah pendidikan. Tidak adanya sekolah di desa ini menyebabkan para remaja dan anak-anak harus bersekolah keluar desa dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Dahulu sewaktu saya kecil, sekitar 15 tahun yang lalu di desa ini masih terdapat sekolah swasta dari TK hingga SMP. Sekolah yang pernah berdiri disini bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Pancasila (YPP). Namun ketika saya duduk di bangku SMP, berubah nama menjadi Proklamasi 45. Setelah 3 tahun setelah saya lulus SMP, sekolah ini dibubarkan oleh pemiliknya yang sebabnya tidak dipublikasikan. Dengan bubarnya sekolah ini banyak siswa terlantar dan guru yang kehilangan pekerjaannya, termasuk ibu saya yang saat itu mengajar sebagai guru SD.
Sungguh disayangkan, di nonaktifkannya sekolah di desa ini karena pada dasarnya nama sekolah ini sudak cukup dikenal di Lampung Tengah. Sekolah di desa ini melahirkan para generasi pintar dan berbakat yang sukses di masa depannya. Ada yang menjadi dokter, guru, polisi, pengusaha, hingga petani sukses. Dalam hal kecerdasan anak-anak di desa ini dapat diacungi jempol.
Namun para generasi sukses ini tidak semuanya kembali untuk membangun desanya, sebagian dari mereka pergi membangun daerah lain. Sehingga daerah ini makin terbelakang dan penduduknya makin berkurang. Satu persatu dari mereka pergi meninggalkan desa ini mengadu nasib di kota lain. Ada yang pulang dengan tangan hampa, ada yang tidak pulang karena sudah sukses dan hanya sedikit yang pulang untuk membangun desanya.
Masalah sarana dan prasarana seperti lapangan, masjid, tempat pemakaman, dan puskesmas yang kurang memadai. Bahkan dokter dan bidan pun tidak ada di desa ini. Mereka yang sakit dan ingin berobat pun harus ke desa tetangga. Warung internet pun tidak ada di desa ini. Sehingga pengetahuan dan informasi masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pun sangat minim. Sarana dan prasarana ini perlu mendapat renovasi. Menurut saya jika ini di renovasi akan lebih baik sehingga masyarakatpun betah dan tidak akan meninggalkan tempat ini, sehingga tempat ini pun akan selalu menjadi tempat yang dirindukan bagi para masyarakatnya. I wish it.
Masyarakat di desa ini rata-rata merupakan transmigrasi dari daerah Jawa Barat sekitar tahun 1980-an. Sehingga rata-rata penduduk di desa ini fasih berbahasa sunda, baik percakapan sehari-hari di rumah maupun antar tetangga. Hanya sedikit masyarakat yang bersuku selain sunda seperti jawa, padang, lampung. Itu pun mereka yang menikah dengan penduduk pribumi desa ini. Namun karena yang tinggal di desa ini kebanyakan adalah usia menengah ke atas maka pemikiran-pemikiran masyarakatnya masih cenderung kolot. Ketatnya peraturan bagi para gadis untuk tidak keluar pada malam hari cukup bermanfaat dalam menjaga keselamatan masyarakat.
Keamanan yang kurang di desa ini menyebabkan daerah ini menjadi rawan perampok, maling, maupun tindak kejahatan lainnya. Tidak dapat dihitung dengan jari lagi para penduduk yang kehilangan barang berharga miliknya karena dirampok, baik itu motor, handphone, uang bahkan keselamatan diri mereka pun harus dipertaruhkan. Para perampok yang berasal dari luar desa tidak segan-segan menghabisi korbannya jika melawan.
Perlunya ada petugas keamanan seperti hansip sangatlah penting di desa ini agar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan juga terjaga. Pengaktifan kembali siskamling sebaiknya segera di lakukan menginga sudah beberapa tahun ini siskamling vakum. Ini merupakan PR bagi masyarakat pada umumnya dan para petinggi desa khususnya unuk segera mengambil kebijakan baru bagi keamanan dan kesejahraan masyarakat.
Saya sangat ingin sekali membangun desa ini kembali, membuat desa ini menjadi cahaya di Indonesia. Membangun sarana yang belum ada dan memperbaiki sarana yang telah ada. Di mulai dari hal kecil saya akan membuat desa ini menjadi sesuau yang besar. Saya akan berusaha mencari modal untuk membangun desa. Langkah awal yang elah saya lakukan keika elah lulus sarjana ini yaiu dengan membuka les grais bagi anak-anak di desa ini. Selanjutnya saya mulai mengumpulkan buku-buku unuk membangun perpustakaan agar anak-anak, remaja, dan orang tua mendapatkan banyak ilmu dari membaca. Karena membaca membuka jendela dunia untuk menggali informasi.


praktikum Penanaman Biji Karet Akademi Komunitas Negerri Banyuasin


VIGOR DAN VIABILITAS BENIH



VIGOR DAN VIABILITAS BENIH

I.             VIGOR BENIH

Vigor adalah sejumlah sifat-sifat benih yang mengindikasikan pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang cepat dan seragam pada cakupan kondisi lapang yang luas. Vigor benih meliputi aspek-aspek fisiologis selama proses perkecambahan dan perkembangan kecambah. Vigor benih bukan merupakan pengukuran sifat tunggal, tetapi merupakan sejumlah sifat yang menggambarkan beberapa karakteristik yang berhubungan dengan penampilan suatu lot benih yang antara lain :
1.      Kecepatan dan keserempakan daya berkecambah  dan pertumbuhan kecambah.
2.      Kemampuan munculnya titik tumbuh kecambah pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai untuk pertumbuhan.
3.      Kemampuan benih untuk berkecambah setelah mengalami penyimpanan.

Secara ideal semua benih harus memiliki kekuatan tumbuh yang tinggi, sehingga bila ditanam pada kondisi lapangan yang beraneka ragam akan tetap tumbuh sehat dan kuat serta berproduksi tinggi dengan kualitas yang baik. Vigor tumbuh dapat dikatakan sebagai “kekuatan tumbuh” untuk menjadi tanaman yang normal meskipun keadaan biofisik lapangan kurang menguntungkan (suboptimal).
Vigor dapat dibedakan atas:
1)   Vigor benih
2)   Vigor kecambah
3)   Vigor bibit
4)   Vigor tanaman

Pada hakekatnya vigor benih harus relevan dengan tingkat produksi, artinya dari benih bervigor tinggi akan dapat dicapai tingkat produksi yang tinggi. Vigor benih yang tinggi dicirikan:
1.      Tahan disimpan lama
2.      Tahan terhadap serangan hama dan penyakit
3.      Cepat dan pertumbuhannya merata
4.      Mampu menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi baik dalam lingkungan tumbuh yang sub optimal

Rendahnya vigor dapat disebabkan:
1)   Genetis
     Ada kultivar-kultivar tertentu yang lebih peka terhadap keadaan lignkungannya yang kurang menguntungkan, ataupun tidak mampu untuk tumbuh cepat dibandingkan dengan kultivar lainnya.

2)   Fisiologis
     Kondisi fisiologis yang berpengaruh adalah immaturity atau kekurang masakan benih saat panen dan kemunduran benih selama penyimpanan
3)   Morfologis
     Contohnya, benih yang kecil menghasilkan bibit yang kurang memiliki kekuatan tumbuh dibandingkan dengan benih yang besar
4)   Sitologis
     Kemunduran benih yang disebabkan oleh antara lain aberasi khromosom
5)   Mekanis
     Kerusakan mekanis yang terjadi pada benih pada saat panen, prosesing ataupun penyimpanan
6)   Mikrobia

Benih yang memiliki vigor rendah berakibat:
a). Kemunduran benih yang cepat selama penyimpanan
b). Makin sempitnya keadaan lingkungan di mana benih dapat tumbuh
c). Kecepatan berkecambah benih menurun
d). Kepekaan akan serangan hama penyakit meningkat
e) . Meningkatnya jumlah kecambah abnormal
       f). Rendahnya produksi tanaman

Pengamatan dan penilaian dalam mengidentifikasi vigor benih dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung didasarkan pada potensi penampilan suatu lot benih baik secara fisiologis maupun fisik. Secara langsung adalah pengamatan dan penilaian benih pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai atau kondisi lain yang dapat diciptakan di laboratorium dan dilakukan pencatatan terhadap tingkat daya tumbuh benih. Secara tidak langsung adalah pengamatan dan penilaian dengan mengukur sifat lain benih yang terbukti berhubungan dengan beberapa aspek penampilan kecambah.

II.          VIABILITAS BENIH

Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang dapat ditunjukkan melalui gejala metabiolisme dan atau gejala pertumbuhan, selain itu daya kecambah juga merupakan tolak ukur parameter viabilitas potensial benih (Sadjad, 1993). Pada umumnya viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah benih, persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih. Perkecambahan benih mempunyai hubungan erat dengan viabilitas benih dan jumlah benih yang berkecambah dari sekumpulan benih merupakan indeks dari viabilitas benih.
Viabilitas ini makin meningkat dengan bertambah tuanya benih dan mencapai perkecambahan maksimum jauh sebelum masak fisiologis atau sebelum tercapainya berat kering maksimum, pada saat itu benih telah mencapai viabilitas maksimum (100 persen) yang konstan tetapi sesudah itu akan menurun sesuai dengan keadaan lingkungan (Kamil, 1979).
 Umumnya parameter untuk viabilitas benih yang digunakan adalah presentase  perkecambahan yang cepat dan pertumbuhan perkecambahan kuat dalam hal ini mencerminkan kekuatan tumbuh yang dinyatakan sebagai laju perkecambahan. Penilaiaan dilakukan dengan membandingkan kecambah satu dengan kecambah lainnya sesuai kriteria kecambah normal, abnormal dan mati (Sutopo, 2002).
Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa pengujian, yang digolongkan menjadi:
a.       Benih segar tidak tumbuh: Benih, selain benih keras, yang gagal berkecambah namuntetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang. Namun tidak adapemunculan struktur penting dari perkecambahan benih dan jika waktu penyemaiandiperpanjang benih akan tumbuh normal.
b. Benih keras: Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika dibandingkandengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karenakulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air.
c. Benih mati adalah benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dan tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warnabenih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yang menyerang benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis dilepangan tanaman yangmenajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensimembawa penyakit dari induknya.




Materi I. BENIH BERMUTU



BENIH BERMUTU

I.             Arti Benih dalam Budidaya

A.       Pengertian


Biji, benih, dan bibit memiliki perbedaan. Biji merupakan suatu bentuk tanaman mini (embrio) yang masih dalam keadaan perkembangan yang terkekang biasanya dipergunakan untuk konsumsi. Biji tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman tanpa campur tangan manusia misalnya terbawa perantaraan binatang.

Bibit yaitu benih/biji yang telah disemai sebelumnya yang akan ditanam ke lahan/media tanam dan memenuhi persyaratan dalam budidaya tanaman. Termasuk dalam kategori bibit yaitu hasil cangkokan, sambungan, okulasi, kultur jaringan dan bibit hasil perbanyakan vegetatif lainnya.

Benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usahatani, memiliki fungsi agronomis. Benih diartikan sebagai biji yang telah mengalami perlakukan khusus sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Berdasarkan PP No.44 tahun 1995, benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya tanaman.

B.        Batasan Benih
Menurut Sajad (1977) dalam konteks budidaya pertanian, benih dapat dipandang melalui empat macam titik tolak pemikiran, yaitu :


  1. Batasan struktural
Mendasarkan pengertian kepada segi anatomi dari biji. Benih disini dibatasi hanya yang berupa biji tumbuhan atau biji yang terstruktur dalam anatomi sebagai bakal biji yang di buahi. Suatu nukleus dengan integumen yang nantinya menjadi kulit biji, sel telur dan inti polar dalam kantong embrio masak yang dibuahi oleh sel-sel sperma dari tepung sari yang masing- masing akhirnya menjadi embrio dan endosperm menjadi biji sempurna.
Proses pembentukan biji pada berbagai jenis tanaman tidak sama, baik disebabkan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungannya.  Ketidaksempurnaan dalam proses pembuahan bakal biji akan mengakibatkan terbentuknya biji yang tidak sempurna.  Hal ini akan mengakibatkan produsen benih mengalami kerugian karena sasaran kuantitatif maupun kualitatif produksi tidak tercapai.
  1. Batasan fungsional
Makin jelas perbedaan fungsi benih dan biji, apabila manusia memanfaatkan biji itu untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Biji itu dapat memiliki fungsi ganda, baik sebagai bahan konsumsi dan sebagai bahan tanaman.  Bertolak dari perbedaan antara fungsi benih dan biji. Disini benih adalah biji yang digunakan oleh manusia untuk tujuan pertanaman atau budidaya. Sebagai contoh: gabah dan benih padi mempunyai bentuk fisik yang sama tetapi berbeda dalam fungsinya. Gabah untuk diberaskan sedangkan benih padi untuk disemaikan.
3.       Batasan Agronomi
Batasan benih  sebagai sarana budidaya pertanian atau agronomi memiliki pengertian bahwa di samping penggunaan sarana produksi lainnya yang maju maka benih yang digunakan harus memiliki tingkat kekuatan tumbuh dan daya kecambah yang tinggi sehingga mampu mencapai produksi secara maksimum.
Pertanian yang berwawasan agronomi berunsurkan lahan yang dikelola, dan pengelolaan lahan itu diorientasikan kepada pencapaian produksi yang maksimum. Kalau pertanaman yang dikelola bermula dari benih maka untuk mencapai produk yang maksimum benih yang ditanam harus memiliki mutu yang tinggi, bukan benih yang sekedar  biji yang dialih fungsikan. Benih yang digunakan harus memiliki tingkat kekuatan tumbuh dan daya kecambah yang tinggi sehingga mampu mencapai produksi secara maksimum
4.      Batasan Teknologi
Benih pada hakikatnya merupakan tanaman mini yang sudah jelas identitasnya. Tanaman mini yang berhasil diselamatkan oleh teknologi baik dalam segi-segi fisiologinya maupun genetiknya, lahir dari karya pemulia tanaman atau hasil seleksi.  Benih yang memiliki identitas yang mantap sifat penurunannnya memenuhi harapan agronomi yang berteknologi maju. Benih taraf batasan pengertian  teknologi terjamin kebenaran genetiknya.
Batasan teknologi memberikan pengertian kepada benih sebagai kehidupan biologi benih.  Benih tegasnya suatu tanaman mini yang tersimpan baik di dalam suatu wadah dan dalam keadaan istirahat.  Materi yang membentuk kulit biji ada berbagai ragam.  Perlakuan teknologi sangat penting untuk menyelamatkan benih dari kemunduran kualitasnya dengan memperhatikan sifat-sifat kulit bijinya.  Benih juga harus diusahakan semurni mungkin bagi suatu varietas yang disebutkan.  Batasan ini merupakan batasan teknologi yang membatasi bidang teknologi benih untuk tidak berbuat ceroboh dalam menangani benih.

Jadi dapat disimpulkan batasan pengertian benih bahwa benih terstruktur sebagai bakal biji yang dibuahi, fungsional merupakan biji tumbuhan untuk tujuan pertanaman, yang dalam konteks agronomi menjadi sarana untuk mampu mencapai produksi maksimum, dan dalam konteks teknologi benih mampu mencapai derajat kemurnian genetik setinggi-tingginya.

C.    Teknologi benih
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik dari benih, yang mencakup kegiatan- kegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varitas, produksi benih, pengolahan, penyimpanan, pengujian serta sertifikasi benih.
II.             Benih Bermutu

Benih bermutu ialah benih yang dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi dari tanaman unggul. Berdasarkan Undang-undang No. 12 tahun 1992, benih bermutu mempunyai ciri sebagai berikut.
1.     Produktivitasnya tinggi, yaitu varietas/klon mempunyai produksi yang tinggi, artinya gap antara produksi yang diperoleh pada lingkungan pengujian sebelum varietas/klon tersebut dirilis dengan lingkungan pertanaman luas atau di masyarakat rendah,
2.     Pertumbuhan seragam, yaitu pertumbuhan antar satu tanaman dalam suatu pertanaman sama, baik dari aspek tinggi tanaman, diameter batang, perkembangan kanopi, dan produktivitas.
3.     Mutu genetisnya tinggi, yaitu struktur gen dalam kromosom sama pada setiap tanaman dalam klon/varietas tersebut. Misalnya pada tanaman pala dengan varietas Banda.

Biasanya benih bermutu dalam budidaya tanaman dikenal dengan benih unggul. Benih unggul mempunyai sifat-sifat unggul sebagai berikut.
1.      Produksi dan mutu hasil yang tinggi
2.      Tanggap terhadap pemupukan
3.      Toleran terhadap hama penyakit utama
4.      Umur genjah
5.      Tahan rebah
6.      Tahan terhadap pengaruh lingkungan yang buruk
7.      Produksi dan penyalurannya telah melalui sertifikasi.
Dalam konteks agronomi, benih dituntut bermutu tinggi sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang maju.
Benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimal dengan sarana teknologi yang maju. Petani sering mengalami kerugian yang tidak sedikit baik dari segi biaya maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang bermutu rendah. Meskipun produksi tanaman dipengaruhi kondisi iklim dan tanah, namun perlu diingat bahwa benih menjadi salah satu  faktor penentu produksi tanaman. Mutu benih bisa dilihat dengan cakupan mutu genetik, fisiologik, dan fisik.
1.   Mutu Genetik
Mutu genetik merupakan penampilan benih murni dari spesies atau varietas tertentu yang menunjukan identitas genetik dari tanaman induknya, mulai dari benih penjenis, benih dasar, benih pokok, dan benih sebar.      
2.   Mutu Fisiologis
Mutu fisologis menampilkan  kemampuan daya hidup atau viabilitas benih mencakup daya kecambah, dan kekuatan tumbuh benih. Benih yang dipanen pada saat masak fisiologis memiliki mutu fisiologis yang bagus, karena memiliki kemampuan awal perkecambahan yang maksimum. Mutu fisiologis benih juga tercermin dari daya simpan selama periode tertentu, serta bebas dari kontaminasi hama dan penyakit.
3.   Mutu Fisik
Mutu fisik merupakan penampilan benih secara prima bila dilihat secara fisik. Mutu fisik benih dapat ditandai dengan bentuk yang bernas. Jika benih berada dalam satu wadah, maka mutu fisik benih ditandai dengan ukuran yang homogen, bersih dari campuran benih lain, dan biji gulma, serta bebas dari berbagai kotaminan lainnya.
Berdasarkan cakupan mutu di atas, maka mutu suatu benih dapat dilihat dari faktor kebenaran varietas, kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Lebih luas lagi, bahwa suatu benih dinyatakan bermutu jika memenuhi standar minimum dan standar maksimum. Standar minimum meliputi kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Standar maksimum meliputi kadar air benih, persentase biji tanaman lain, gulma, dan kontaminan-kontaminan lain, serta bebas hama dan penyakit.
Untuk mendapatkan benih bermutu diperlukan penemuan varietas unggul yang dilakukan melalui usaha pemuliaan tanaman yang diselenggarakan antara lain melalui kegiatan pencarian, pengumpulan, dan pemanfaatan plasma nutfah baik di dalam maupun diluar habitatnya dan melalui usaha introduksi dari luar negeri.