BENIH
BERMUTU
I.
Arti
Benih dalam Budidaya
A.
Pengertian
Biji, benih, dan bibit memiliki
perbedaan. Biji merupakan suatu bentuk tanaman mini (embrio) yang masih dalam
keadaan perkembangan yang terkekang biasanya dipergunakan untuk konsumsi. Biji
tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman tanpa campur tangan manusia misalnya
terbawa perantaraan binatang.
Bibit yaitu benih/biji yang telah
disemai sebelumnya yang akan ditanam ke lahan/media tanam dan memenuhi
persyaratan dalam budidaya tanaman. Termasuk dalam kategori bibit yaitu hasil
cangkokan, sambungan, okulasi, kultur jaringan dan bibit hasil perbanyakan
vegetatif lainnya.
Benih ialah biji tanaman yang
dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usahatani, memiliki fungsi
agronomis. Benih diartikan sebagai biji yang telah mengalami perlakukan khusus
sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Berdasarkan PP
No.44 tahun 1995, benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman
atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan
tanaman. Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya tanaman.
B.
Batasan
Benih
Menurut Sajad (1977) dalam
konteks budidaya pertanian, benih dapat dipandang melalui empat macam titik
tolak pemikiran, yaitu :
- Batasan struktural
Mendasarkan pengertian kepada segi anatomi dari biji. Benih disini dibatasi hanya yang berupa biji tumbuhan atau biji yang
terstruktur dalam anatomi sebagai bakal biji yang di buahi. Suatu nukleus dengan integumen yang nantinya
menjadi kulit biji, sel telur dan inti
polar dalam kantong embrio masak yang dibuahi oleh sel-sel sperma dari tepung
sari yang masing- masing akhirnya menjadi embrio dan endosperm menjadi biji
sempurna.
Proses pembentukan biji pada berbagai jenis tanaman tidak sama, baik
disebabkan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungannya. Ketidaksempurnaan
dalam proses pembuahan bakal biji akan mengakibatkan terbentuknya biji yang
tidak sempurna. Hal ini akan mengakibatkan produsen benih mengalami
kerugian karena sasaran kuantitatif maupun kualitatif produksi tidak tercapai.
- Batasan fungsional
Makin jelas perbedaan fungsi benih dan biji, apabila manusia memanfaatkan
biji itu untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Biji itu dapat memiliki fungsi
ganda, baik sebagai bahan konsumsi dan sebagai bahan tanaman. Bertolak dari perbedaan antara fungsi benih dan biji. Disini benih adalah biji yang
digunakan oleh manusia untuk tujuan pertanaman atau budidaya. Sebagai contoh:
gabah dan benih padi mempunyai bentuk fisik yang sama tetapi berbeda dalam
fungsinya. Gabah untuk diberaskan sedangkan benih padi untuk disemaikan.
Batasan benih sebagai sarana budidaya pertanian atau agronomi
memiliki pengertian bahwa di samping penggunaan sarana produksi lainnya yang
maju maka benih yang digunakan harus memiliki tingkat kekuatan tumbuh dan daya
kecambah yang tinggi sehingga mampu mencapai produksi secara maksimum.
Pertanian yang berwawasan agronomi berunsurkan lahan yang dikelola, dan
pengelolaan lahan itu diorientasikan kepada pencapaian produksi yang maksimum.
Kalau pertanaman yang dikelola bermula dari benih maka untuk mencapai produk
yang maksimum benih yang ditanam harus memiliki mutu yang tinggi, bukan benih
yang sekedar biji yang dialih fungsikan.
Benih yang digunakan harus memiliki tingkat kekuatan tumbuh dan daya kecambah
yang tinggi sehingga mampu mencapai produksi secara maksimum
4. Batasan Teknologi
Benih pada hakikatnya merupakan tanaman mini yang sudah jelas identitasnya.
Tanaman mini yang berhasil diselamatkan oleh teknologi baik dalam segi-segi
fisiologinya maupun genetiknya, lahir dari karya pemulia tanaman atau hasil
seleksi. Benih yang memiliki identitas
yang mantap sifat penurunannnya memenuhi harapan agronomi yang berteknologi
maju. Benih taraf batasan pengertian
teknologi terjamin kebenaran genetiknya.
Batasan teknologi memberikan pengertian kepada
benih sebagai kehidupan biologi benih. Benih tegasnya suatu tanaman mini
yang tersimpan baik di dalam suatu wadah dan dalam keadaan istirahat.
Materi yang membentuk kulit biji ada berbagai ragam. Perlakuan teknologi
sangat penting untuk menyelamatkan benih dari kemunduran kualitasnya dengan
memperhatikan sifat-sifat kulit bijinya. Benih juga harus diusahakan
semurni mungkin bagi suatu varietas yang disebutkan. Batasan ini
merupakan batasan teknologi yang membatasi bidang teknologi benih untuk tidak
berbuat ceroboh dalam menangani benih.
Jadi dapat disimpulkan batasan pengertian benih bahwa benih terstruktur
sebagai bakal biji yang dibuahi, fungsional merupakan biji tumbuhan untuk
tujuan pertanaman, yang dalam konteks agronomi menjadi sarana untuk mampu
mencapai produksi maksimum, dan dalam konteks teknologi benih mampu mencapai
derajat kemurnian genetik setinggi-tingginya.
C. Teknologi benih
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk
dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik dari benih, yang mencakup kegiatan-
kegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varitas,
produksi benih, pengolahan, penyimpanan, pengujian serta sertifikasi benih.
II.
Benih
Bermutu
Benih bermutu ialah benih yang dinyatakan sebagai benih yang
berkualitas tinggi dari tanaman unggul. Berdasarkan Undang-undang No. 12 tahun
1992, benih bermutu mempunyai ciri sebagai berikut.
1. Produktivitasnya tinggi,
yaitu varietas/klon mempunyai produksi yang tinggi, artinya gap antara produksi
yang diperoleh pada lingkungan pengujian sebelum varietas/klon tersebut dirilis
dengan lingkungan pertanaman luas atau di masyarakat rendah,
2. Pertumbuhan seragam, yaitu
pertumbuhan antar satu tanaman dalam suatu pertanaman sama, baik dari aspek
tinggi tanaman, diameter batang, perkembangan kanopi, dan produktivitas.
3. Mutu genetisnya tinggi,
yaitu struktur gen dalam kromosom sama pada setiap tanaman dalam klon/varietas
tersebut. Misalnya pada tanaman pala dengan varietas Banda.
Biasanya
benih bermutu dalam budidaya tanaman dikenal dengan benih unggul. Benih unggul
mempunyai sifat-sifat unggul sebagai berikut.
1.
Produksi dan mutu hasil yang tinggi
2.
Tanggap terhadap pemupukan
3.
Toleran terhadap hama penyakit utama
4.
Umur genjah
5.
Tahan rebah
6.
Tahan terhadap pengaruh lingkungan
yang buruk
7.
Produksi dan penyalurannya telah
melalui sertifikasi.
Dalam konteks agronomi, benih dituntut bermutu tinggi sebab benih harus
mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi
yang maju.
Benih harus
mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimal dengan sarana teknologi
yang maju. Petani sering mengalami kerugian yang tidak sedikit baik dari segi
biaya maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang bermutu rendah.
Meskipun produksi tanaman dipengaruhi kondisi iklim dan tanah, namun perlu
diingat bahwa benih menjadi salah satu
faktor penentu produksi tanaman. Mutu benih bisa dilihat dengan cakupan
mutu genetik, fisiologik, dan fisik.
1. Mutu Genetik
Mutu genetik
merupakan penampilan benih murni dari spesies atau varietas tertentu yang
menunjukan identitas genetik dari tanaman induknya, mulai dari benih penjenis,
benih dasar, benih pokok, dan benih sebar.
2. Mutu Fisiologis
Mutu
fisologis menampilkan kemampuan daya
hidup atau viabilitas benih mencakup daya kecambah, dan kekuatan tumbuh benih.
Benih yang dipanen pada saat masak fisiologis memiliki mutu fisiologis yang
bagus, karena memiliki kemampuan awal perkecambahan yang maksimum. Mutu
fisiologis benih juga tercermin dari daya simpan selama periode tertentu, serta
bebas dari kontaminasi hama dan penyakit.
3. Mutu Fisik
Mutu fisik
merupakan penampilan benih secara prima bila dilihat secara fisik. Mutu fisik
benih dapat ditandai dengan bentuk yang bernas. Jika benih berada dalam satu
wadah, maka mutu fisik benih ditandai dengan ukuran yang homogen, bersih dari
campuran benih lain, dan biji gulma, serta bebas dari berbagai kotaminan
lainnya.
Berdasarkan
cakupan mutu di atas, maka mutu suatu benih dapat dilihat dari faktor kebenaran
varietas, kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan tumbuh. Lebih luas lagi,
bahwa suatu benih dinyatakan bermutu jika memenuhi standar minimum dan standar
maksimum. Standar minimum meliputi kemurnian benih, daya kecambah, dan kekuatan
tumbuh. Standar maksimum meliputi kadar air benih, persentase biji tanaman
lain, gulma, dan kontaminan-kontaminan lain, serta bebas hama dan penyakit.
Untuk mendapatkan benih bermutu
diperlukan penemuan varietas unggul yang dilakukan melalui usaha pemuliaan
tanaman yang diselenggarakan antara lain melalui kegiatan pencarian,
pengumpulan, dan pemanfaatan plasma nutfah baik di dalam maupun diluar
habitatnya dan melalui usaha introduksi dari luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar